Liputan6.com, Poso - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi baku tembak dengan kelompok Santoso, di kaki gunung Gayatri, Poso, Sulawasi Tengah. Dalam olah TKP ini ditemukan beberapa barang bukti baru milik kelompok yang selama ini menjadi buronan polisi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (25/5/2015), sejak pukul 08.00 pagi, tim Indonesia Autofinger Identification System (Inafis) Polres Poso menggelar olah TKP di 2 titik berbeda di desa Maranda, Poso pesisir utara.
Dalam olah TKP ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti baru milik kelompok Santoso di lokasi baku tembak semalam. Diantaranya sekitar 200 butir amunisi, senjata api serbu otomatis organik jenis M-16 dan sebuah bom rakitan.
Sementara semalam, polisi juga menemukan senjata api organik, bom rakitan serta golok milik 2 terduga teroris yang tewas tertembak.
Saat ini polisi menurunkan 40 personel Brigade Mobil (Brimob) untuk memburu kelompok ini. Awalnya kelompok terduga teroris berjumlah 5 orang itu akan disergap saat turun gunung mengambil logistik.
Bripka I Wayan Pande yang terluka akibat tertembak di lengan kiri dan brigadir I Wayan Sudana yang terluka di bagian kepala akibat terkena serpihan bom lontong mulai membaik.
Namun demikian, Polda Sulawesi Tengah berencana merujuk keduanya ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sebelumnya, kontak senjata terjadi antara Brimob dan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso, Minggu malam di kaki pegunungnan Gayatri, Poso. Dalam insiden itu 2 personil Brimob terluka dan 2 anggota kelompok Santioso tewas.
Hingga kini jenasah kedua orang yang diduga bagian dari kelompok Santoso masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara, Palu. (Nda/Mut)
Polisi Temukan Bukti Baru Saat Olah TKP Baku Tembak Teroris
Polisi menemukan sekitar 200 butir amunisi, senjata api serbu otomatis organik jenis M-16 dan sebuah bom rakitan milik kelompok Santoso.
Advertisement