Liputan6.com, Aceh - Keceriaan terlihat di wajah anak-anak etnis Rohingya yang mengungsi di kamp penampungan Kuala Langsa, Aceh Timur. Di sekolah ceria yang dibangun para relawan, anak-anak muslim Rohingnya diajak bermain sambil berlajar bahasa Indonesia dan bahasa Aceh.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (26/5/2015), sekolah tersebut sengaja dibangun untuk memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak dan remaja etnis Rohingya yang terusir dari negaranya Myanmar.
Dengan belajar bahasa Indonesia dan bahasa Aceh, akan memudahkan para pengungsi dalam berkomunikasi dan menjalani proses asimilasi sementara dengan penduduk setempat.
Saat ini sudah 30 relawan dari Jakarta dan Kota Langsa bergabung di kamp penampungan. Mereka juga akan diajari keahlian menjahit dan memasak.
Lokasi pengungsian Kuala Cangkoi, Aceh Utara, menampung 320 orang, tak ada aktivitas berarti yang dilakukan pengungsi. Karena banyaknya pengungsi yang ditampung, fasilitas yang tersedia juga terbatas, terutama air bersih dan fasilitas mandi cuci kakus (MCK).
Air yang disediakan tidak cukup untuk kebutuhan harian, seperti mandi, cuci pakaian hingga keperluan berwudu. Sedangkan 2 fasiltas kakus milik Dinas Sosial juga tidak cukup untuk kebutuhan ratusan orang.
Mereka berharap pemerintah setempat bisa menambah pasokan air dan juga MCK, untuk mengurangi buang air sembarangan. Sedangkan untuk bantuan makanan masih memadai, karena bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan pengungsi Rohingya. (Dan/Ali)
Â
Advertisement