Liputan6.com, Demak - Sehari-hari tak ada yang tahu Kadiyono, tukang tambal ban di pinggir Jalan Boja, Demak, Jawa Tengah, bergelar S2. Sebagai tukang tambal ban, memperoleh gelar tersebut tidaklah mudah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (28/5/2015), berkat keuletan dan dukungan keluarga, bapak 2 anak ini patut berbangga. Dari pekerjaan kasar yang dilakoninya sejak kecil, Kadiyono bisa mencicipi pendidikan perguruan tinggi.
Ijazah asli S1 diraih Kadiyono dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Semarang pada tahun 2001. Meski mulai kuliah sejak tahun 1989, Kadiyono harus cuti selama bertahun-tahun untuk menabung dari penghasilannya sebagai tukang tambal ban. Tak hanya itu, menafkahi keluarga juga harus diutamakan.
Advertisement
Berkat kegigihannya, Kadiyono berhasil hingga di wisuda. Belum puas, Kadiyono yang kala itu juga mencari tambahan penghasilan sebagai guru di sekolah swasta di kampungnya, nekat melanjutkan kuliah S2.
Kadiyono melanjutkan S2-nya di Universitas Muhamadiyah Surakarta hingga gelar S2 Manajemen Pendidikan diraihnya. Kadiyono bahkan tertantang melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3. Kadiyono berharap anak-anaknya tidak mengikuti jejaknya menjadi tukang tambal ban, namun menjadi bos tambal ban. (Vra/Mut)