Liputan6.com, Nusa Tenggara Timur - Jembatan Noelaku penghubung Kecamatan Molo Tengah dan 3 kecamatan lain di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sebenarnya hanya berjarak 8 kilometer dari Kota Soe, Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Namun akibat banjir 4 tahun lalu menerjang lebih dari separuh beton yang berdiri di atas sungai ini, warga sekitar, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (29/5/2015), secara swadaya menghubungkan bagian yang terputus dengan kayu.
Itu pun tidak bisa dilintasi, karena saat musim hujan tiba sungai sedalam 5 meter pasti meluap.
"Musim panas begini pak bisa karena oto (mobil) lewat bawah. Kalau hujan tidak bisa lewat pak, karena banjir," kata Simon Petrus Faor, warga Kecamatan Kuatnana.
"Entah bagaimana caranya membangun koordinasi. Entah nanti koordinasinya dengan Dinas PU Kabupaten Timor Tengah Selatan ataukah koordinasinya dengan pihak pusat, kita tetap mengharapkan atau mendesak pemerintah untuk segera jembatan ini diperbaiki demi pelayanan masyarakat," jelas Egi Usfunan, anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Jembatan di perbatasan Noenbila dan Desa O'of ini menjadi penghubung utama Kecamatan Molo Tengah Kuatnana, Amanuban Barat, dan Oenino. (Mar/Mut)
4 Tahun Jembatan di Timor Tengah Selatan Ini Tidak Dapat Bantuan
Jembatan beton penghubung 4 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan hampir 4 tahun dibiarkan teronggok rusak setelah diterjang banjir.
Advertisement