Liputan6.com, Tasikmalaya - Aksi kepedulian mahasiswa Universitas Negeri Semarang untuk pengungsi Rohingya digelar di sejumlah titik jalan utama Kota Tegal, Jawa timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (31/5/2015), mereka mengajak para pengendara dan warga Tegal menyisihkan rezeki untuk diberikan kepada pengungsi Rohingya. Dana yang terkumpul akan disalurkan ke tempat penampungan pengungsi melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Kondisi pengungsi Rohingnya, khususnya anak-anak memang menyedihkan. Mereka tak mendapat pendidikan yang semestinya. Karena tergerak oleh fakta itu, pengasuh sebuah Pondok Pesantren Cipasung di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat siap menampung dan mendidik anak-anak pengungsi Rohingya.
Advertisement
Rasa kemanusiaan dan persaudaraan sebagai sesama muslim mendorong munculnya kepedulian itu. "Kalau untuk menampung bagi usia sekolah saja, contohnya ada yang untuk sekolah tingkat SD bisa, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, sesuai dengan kemampuan pesantren saja," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung KH Abun Bunyamin Ruhiyat.
Sebelumya, Pondok Pesantren Cipasung pernah menampung dan mendidik anak-anak pengungsi asal Timor-timur dan korban tsunami Aceh.
Saat ini, lebih dari 1.200 pengungsi Rohingya ditampung di 3 lokasi di Aceh. Sebelum sampai Aceh, mereka sempat terkatung-katung selama berpekan-pekan di lautan hingga sebagian diantara mereka tewas.
Para pengungsi Rohingya terpaksa meninggalkan negara mereka, Myanmar untuk menghindari konflik sektarian dan perlakuan diskriminatif. (Vra/Mut)