Sukses

Warga Denpasar Membuat Gerakan Cari Angeline Melalui Media Sosial

Kini berkembang spekulasi bocah Angeline menjadi korban kekerasan orangtua angkatnya.

Liputan6.com, Denpasar - Hilangnya Angeline sejak 18 hari lalu menggerakkan sebagian warga Denpasar, Bali untuk membantu pencarian gadis cilik itu. Melalui media sosial Facebook, mereka meluncurkan kampanye pencarian Angeline. Laman ini meminta siapa pun yang peduli, juga mereka yang memiliki informasi tentang Angeline, agar saling berbagi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (3/6/2015), pukul 16.00 Wita nanti, warga diajak berkumpul di sebuah tempat dekat rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar untuk menggugah kepedulian pada nasib Angeline.

Gerakan masyarakat ini diharapkan bisa membantu polisi menemukan Angeline. Seperti diakui Kapolda Bali Irjen Ronny Sompie, polisi kesulitan mengungkap keberadaan bocah itu.

Angeline hilang sejak 16 Mei 2015. Margaret Megawe, ibu angkatnya-lah yang melaporkan hilangnya Angeline ke Mapolsek Denpasar Timur.

Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) lalu mendatangi rumah Angeline. Saat itu Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait menilai, rumah yang sekaligus tempat peternakan ayam itu tidak layak untuk dihuni anak-anak. Penilaian itu membuat Margaret Megawe tersinggung dan marah.

KPAI tidak mengesampingkan kemungkinan terjadinya kekerasan fisik terhadap Angeline oleh orangtua angkatnya.

Hilangnya Angeline, murid kelas 2 ini membuat teman-teman dan gurunya di SDN 12 Sanur prihatin. Pada Senin 1 Juni 2015, mereka menggelar doa bersama di sekolah, memohon pada Tuhan keselamatan Angeline. (Dan/Mvi)

Â