Liputan6.com, Bali - Margriet Ch Megawe, ibu angkat dari Angeline, bocah berumur 8 tahun yang sudah hilang selama 3 pekan itu membuat dirinya trauma terhadap semua pihak yang mendekatinya, baik dari media, KPAI, sampai kepolisian.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (7/6/2015), trauma ibu angkat Angeline terjadi mengingat berbagai spekulasi dan tuduhan sampai dialamatkan kepada dia, terkait tak kunjung adanya titik temu yang sudah dilakukan pihak kepolisian.
Baca Juga
Kepada SCTV, Margriet akhirnya mau angkat bicara dan menjawab semua tuduhan itu. Dengan tegas dan yakin, sang ibu yang memiliki 2 anak kandung ini membantah. Semua tuduhan itu dinilai sangat merugikan dirinya dan keluarganya.
Advertisement
"Kepada orang yang melihat Angeline atau orang yang bersama Angeline, tolong, saya minta tolong, tolong kembalikan anak saya atau tolong telepon saya bahwa kalian bertemu Angeline. Saya sangat berharap, saya menunggu, saya sangat menantikan sekali," ucap Margriet sambil menitikkan air mata.
Margriet merasa dipermainkan orang-orang yang mengaku melihat anak kesayangannya itu. "Saya sudah berusaha sampai malam, kemana pun orang telepon saya, ini anaknya ada di sana, di sini, semuanya saya datangi, tapi cuma dipermainkan orang. Saya berusaha terus, saya sangat berharap, tolonglah. Angeline, mama sangat rindu."
"Angeline, kalau lihat mama, pulanglah. Kalau yang lihat anak saya, tolong kasih tahu, kembalikan anakku. Saya yakin Tuhan tidak akan tutup mata, saya tahu Tuhan pasti tolong saya dengan melalui orang baik yang ingin menolong saya juga," pungkas Margriet pada akhir wawancara. (Vra/Rmn)