Liputan6.com, Majene - Sebuah Alquran berukuran 10 x 15 centimeter yang berusia lebih dari 400 tahun di Majene, Sulawesi Barat lebih sering disimpan sebagai benda bersejarah diperpustakaan Masjid Salabose. Masjid tua ini merupakan peninggalan dari Syeh Abdul Mannan yang lebih dikenal sebagai To Salamaq di Salabose.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (26/6/2015), Syekh Abdul Mannan datang dan menetap di Salabose setelah menikah dengan Putri Raja Banggae atau Daeng Ta di Masigi sekitar 1608 Masehi. Sejak itu ulama kharismatik ini berdakwah dan menyebarkan Islam.
Sang ulama juga mendirikan Masjid Salabose dan menulis tangan Alquran menggunakan tinta dari getah pohon yang dilestarikan hingga kini. Saat ini Alquran yang sudah tak utuh dan beberapa bagiannya, robek kini disimpan imam Masjid Aalabose, Muhammad Gaus yang juga masih keturunan Syekh Abdul Manan.
Alquran tertua yang menjadi kebanggaan masyarakat suku mandar ini hanya dibuka dua kali setahun pada saat Ramadan dan pada peringatan Maulid. Alasannya, agar proses pelapukan Al Quran yang merupakan warisan sejarah ini bisa bertahan lebih lama. (Dan/Rmn)
Alquran Berusia 400 Tahun di Majene Dibuka saat Ramadan
Alquran yang ditulis tangan menggunakan tinta dari getah pohon dilestarikan hingga kini.
Advertisement