Liputan6.com, Turki - Ramadan tiba, saatnya umat Islam di seuruh dunia berlomba beribadah. Namun apa jadinya jika berpuasa Ramadan dalam suasana dan tradisi yang berbeda dari biasanya?
Berikut adalah kisah warga negara Indonesia (WNI) yang menikahi warga Turki dan menjalani Ramadan pertamanya sebagai penduduk Istanbul, Turki.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (26/2015), perbedaan mencolok antara berpuasa di Turki dan Indonesia adalah waktu. Di Turki, ibadah puasa dilakukan selama 17 jam, sekitar 4 jam lebih panjang dari waktu puasa di Indonesia. Tentu dibutuhkan adaptasi bagi orang Indonesia yang baru pertama kali ke Turki.
Nah, untuk itu Liputan 6 ingin berbagi pengalaman dengan pasangan pengantin WNI, Qisthina Adisti dan suaminya yang asal Turki Turul Turnali yang baru menikah tahun lalu. Tim kami diundang berbuka puasa bersama mereka.
Untuk mengusir kesepian, pasangan ini memelihara dua ekor kucing yang dipanggil dengan nama tokoh pewayangan yang berasal dari budaya Indonesia.
Tidak terasa waktu berbuka telah tiba. Hidangan khas Turki seperti kufte dan sup tomat hasil olahan tangan Adisti pun sudah siap di meja.
Bagaimana tayangan warga negara Indonesia yang menjalankan puasa pertamanya di negeri Turki? saksikan selengkapnya di bawah ini. (Dan/Rmn)
Ketika WNI Pertama Kali Puasa di Negeri Orang
Di Turki, ibadah puasa dilakukan selama 17 jam, sekitar 4 jam lebih panjang dari waktu puasa di Indonesia.
Advertisement