Liputan6.com, Jakarta - Sehari pascadisidak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pedagang makanan di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan tetap buka seperti biasa.
Mereka mengaku makanan yang dijual sebagian besar adalah titipan, sehingga tidak mengetahui apakah mengandung formalin, boraks atau pewarna tekstil.
"Kalau orang mau beli tanya dulu, ini bahan-bahan pengawet atau nggak. Ya, enggak, ini asli pengiriman. Emang bikinan sendiri? Enggak sih dikirim semua," kata Sari penjual kue dan takjil di Pasar Tebet, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (27/6/2015).
BPOM kemarin sempat membeli beberapa sampel makanan, seperti asinan, tahu goreng, dan juga candil. Dari hasil uji laboratorium ditemukan sekitar 15 % makanan yang dijual di Pasar Tebet Barat positif mengandung bahan kimia berbahaya.
Di Tangerang, Banten, petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Balai Besar POM) melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional. Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan beberapa jenis makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Usai dilakukan pemeriksaan serta uji laboratorium cepat, petugas membawa sampel tersebut untuk pemeriksaan validasi. Apabila positif mengandung zat berbahaya, petugas akan menelusuri tempat produksi bahan-bahan makanan yang diindikasi berbahaya. Karena jika dikonsumsi secara terus menerus kandungan zat kimia seperti formalin yang kerap digunakan sebagai bahan pengawet mayat dapat menyebabkan penyakit kanker. (Mar/Mvi)
Pasca-Disidak, Pedagang Pasar Takjil di Pasar Tebet Tetap Buka
Mereka mengaku makanan yang dijual sebagian besar adalah titipan, sehingga tidak mengetahui apakah mengandung formalin dan boraks.
Advertisement