Sukses

Abu Vulkanik Gunung Raung Mulai Ganggu Jalur Penerbangan

Abu vulkanik Gunung Raung yang membumbung tinggi mulai menganggu jalur penerbangan.

Liputan6.com, Banyuwangi - Sejak 29 Juni 2015 lalu, erupsi Gunung Raung di perbatasan 3 kabupaten yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur terus terjadi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (5/7/2015), asap tebal yang membawa material abu vulkanik membumbung di ketinggian 400 meter bertiup ke arah tenggara.

Abu vulkanik berwarna hitam melanda 4 kecamatan di Banyuwangi yang berada di lereng gunung. Material abu bisa dilihat di atas daun maupun atap rumah warga, namun warga di sekitar kaki gunung masih beraktivitas seperti biasa.

Meski berstatus siaga, langkah antisipasi belum dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, seperti pembagian masker kepada penduduk atau pendirian posko pengungsi.

Dari pantauan pos pengamatan Gunung Raung di Desa Sumberarum Songgon, amplitudo kegempaan tremor mengalami peningkatan dari 26 menjadi 28 milimeter dan abu vulkanik yang membumbung tinggi mulai menganggu jalur penerbangan.

Di Tanah Karo, Sumatera Utara, guyuran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung mulai berdampak pada petani sayuran di kaki gunung itu. Seorang petani kentang di ladangnya di Kecamatan Brastagi dengan segala upaya berusaha membersihkan abu vulkanik yang menutupi tanaman kentangnya. Bila dibiarkan, abu vulkanik yang mengandung belerang bisa membuat tanaman kentangnya mati.

Para warga berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah tentang bagaimana cara untuk menanggulangin abu vulkanik Gunung Sunabung agar petani dapat terus bertahan hidup dari bertani yang menjadi satu-satunya mata pencarian mereka. (Vra/Ali)