Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pengendara sepeda motor kocar-kacir saat dibubarkan polisi di Jalan Layang Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu 5 Juli dini hari. Sebagian pengendara sempat terjatuh namun langsung kabur. Bahkan tak sedikit yang memacu kendaraannya sehingga polisi pun melepaskan beberapa tembakan peringatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (6/7/2015), polisi pun bertindak tegas karena konvoi kendaraan berkedok sahur on the road alias sahur di jalan ternyata hendak bersiap-siap tawuran.
Dari beberapa pengendara yang ditangkap, polisi menemukan sejumlah senjata tajam yang siap mereka gunakan termasuk celurit ukuran besar.
Tak hanya di Tanah Abang. Polisi juga menangkap sejumlah remaja yang hendak tawuran berkedok sahur on the road di Kebon Sayur, Jatinegara, Jakarta Timur. Saat digiring ke kantor polisi, ditemukan gergaji yang disiapkan untuk tawuran dengan konvoi dari kelompok lain.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah mengingatkan tidak ada lagi konvoi sahur on the road mulai bulan Ramadan tahun ini. Sebab ini dijadikan sebagai ajang tawuran. Bahkan Wagub Djarot Syaiful Hidayat menilai jika konvoi itu bertujuan untuk tawuran, namanya bukan sahur on the road tapi mabuk on the road.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah ruas jalan di Ibukota diramaikan dengan konvoi kendaraan mulai pukul 23.00 WIB. Meski dikawal polisi, konvoi dengan alasan sahur di jalan ini justru mengganggu arus lalu lintas, karena mereka menggunakan separuh badan jalan. (Dan/Ali)
Ahok Sambut Positif Polisi Bubarkan 'Sahur on the Road'
Sementara Wagub Djarot menilai jika konvoi itu bertujuan untuk tawuran, namanya bukan sahur on the road tapi mabuk on the road.
Advertisement