Liputan6.com, Alaska - Kota Anchorage yang terletak di Alaska Tengah Selatan pendudunya sekitar 300 ribu jiwa. Sedikit memang. Tapi kenyataannya kota ini merupakan kota terpadat di negara bagian Alaska, Amerika Serikat.Â
Penduduk Alaska berjumlah sekitar 700 ribu jiwa. Di sini Komunitas Muslim di Alaska termasuk baru. Generasi muslim pertama masuk Alaska sekitar 30 atau 40 tahun lalu. Salah satunya adalah Osama Obeidi, imigran asal Palestina yang menjadi imam masjid di Alaska, Amerika Serikat.
"Ini masjid dan Ramadan pertama kami. Kalau ada dana, insya Allah kami akan buat tempat salat yang lebih luas," kata Osama seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (9/7/2015).
Setelah sekian lama hanya berupa ide, akhirnya pada 2010 pembangunan masjid dimulai. Tak ada bantuan dari negara lain, melainkan sumbangan warga muslim dari seluruh Amerika.
Azan ini adalah azan salat Jumat pertama yang berkumandang saat bulan Ramadan di Masjid Alaska. Pembangunan masjid berjalan perlahan, baru pada 2015 ini baru seleai separuhnya.
Sejak 3 tahun lalu karena iklim yang ekstrem, fatwa waktu berbuka puasa mengikuti waktu Mekah. Bila ingin mengikuti waktu lokal, maka puasa tahun ini sekitar 21 jam lebih.
Presiden Komunitas Muslim di Anchorage adalah Lamin Jobardeh. Ia menyebut masjid ini sekaligus pemersatu seluruh pendatang muslim. "Saat pertama tinggal di sini, ada 2 musala. Lalu kami memutuskan untuk membuat satu komunitas bersama," ucap Lamin.
Sejak bulan Ramadan ini, bagi muslim di Alaska terasa lengkap. Ibadah salat wajib dan tarawih bisa dilakukan di masjid. (Mar/Sss)
Inilah Masjid Pertama yang Dibangun di Kutub Utara
Penduduk Alaska sendiri sekitar 700.000 jiwa. Di sini Komunitas Muslim di Alaska termasuk baru.
Advertisement