Liputan6.com, Bojonegara, Banten - Warga Desa Wadas, Bojonegara, Banten, Jawa Barat harus berusaha keras untuk mendapatkan air bersih. Mereka tidak hanya harus berjalan kaki 3 kilometer, tetapi juga harus naik turun bukit demi 1 atau 2 jeriken air yang akan dibawa pulang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (30/7/2015), perjuangan para warga belum selesai. Begitu tiba di lokasi sumber air di Perbukitan Wadas, mereka harus antre dengan warga lain yang tiba lebih dulu.
Sebenarnya memang ada 4 sumber air yang tersedia di lokasi ini, namun debit air yang hendak diambil terbatas karena mata air juga sudah mulai kering.
Advertisement
Kekeringan juga mengancam lahan pertanian di Garut, Jawa Barat. Ribuan hektare lahan sawah sudah kering kerontang dalam sebulan terakhir. Bahkan tanamam padi di Kampung Jolokpari, Banyresmi yang jadi lumbung beras ternyata gagal panen. Tanaman padi yang siap panen kondisinya kuning meranggas dan tanpa bulir.
Kondisi yang sama dialami petani di Tulang Bawang, Lampung. Ribuan hektare tanaman padi di Kecamatan Gedung Ajio dan Banjar Baru kering kerontang setelah sumber air dari irigasi teknis ikut mengering. Para petani pun terancam terancam gagal panen.
Di Sulawesi Barat, kemarau panjang juga mengancam para petani. Setelah memasuki masa tanam, kondisi sawah para petani di Polewali Mandar kering kerontang. Jaringan irigasi teknis yang menjadi andalan tidak mampu mengairi ribuan hektare sawah.
Namun, teriakan kekeringan para petani dianggap sepele Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri Panen Raya di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menteri Andi mengatakan, kekeringan tahun ini menurun dibanding tahun lalu sebab pemerintah telah menciptakan inovasi dengan sistem pembangunan 1,3 juta fisik saluran irigasi sawah.
"Jangan kekeringannya hanya 5 hektare seakan-akan ini yang kering 70 persen atau 50 persen. Ini kekeringan endemis, kekeringan setiap tahun," ucap Menteri Andi.
Sementara itu, dengan khusyuk, ratusan umat Islam mengucapkan amin pada doa yang dipanjatkan Imam Kiai Haji Ahmad Busyiri di Lapangan Upakarti Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat siang tadi.
Dalam doanya kepada Sang Pencipta, KH Ahmad Busyiri memohon diturunkan hujan. Sebelumnya jemaah baru saja mengikuti salat istisqa,yakni salat sunnah yang dianjurkan kepada umat Islam untuk memohon diturunkan hujan setelah terjadi kemarau panjang. (Vra/Ans)