Liputan6.com, Sumedang - Ratusan warga korban pembangunan waduk Jatigede memilih tetap bertahan di tengah rencana penggenangan waduk Jatigede. Warga meminta ganti rugi yang adil. Selain itu banyak situs budaya peninggalan sejarah yang akan tenggelam oleh proyek waduk Jatigede ini.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (2/8/2015), raut muka kesedihan para korban pembangunan waduk Jatigede ini terpancar seiring harapan besar pada pemerintah agar proses ganti rugi dan relokasi dilakukan secara adil dan merata.
Sengketa pembangunan waduk Jatigede sudah berlangsung sejak 1982 atau sekitar 32 tahun lebih. Selama 32 tahun, ribuan warga korban pembangunan waduk Jatigede menderita akibat hilangnya mata pencaharian dan ganti rugi pun tak kunjung dibayar.
Advertisement
Warga juga kecewa karena pemerintah mengesampingkan nilai sejarah karena banyak situs budaya yang akan ikut tenggelam jika proyek waduk Jatigede ini diresmikan.
Artis papan atas Paramitha Rusady pun turut prihatin karena situs budaya bakal ikut tenggelam oleh mega proyek waduk Jatigede.
Waduk Jatigede yang diklaim sebagai bendungan terbesar kedua di Asia Tenggara ini telah menimbulkan banyak kerugian bagi warga. Mulai dari dampak sosial, hilangnya mata pencaharian warga, hingga konflik antar warga. (Nda/Yus)