Liputan6.com, Bekasi - Sejumlah pejabat Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Senin siang datang ke SMP Flora di Perumahan Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jawa Barat. Mereka datang menyelidiki keterkaitan antara kematian Evan Christopher salah satu siswa sekolah itu dengan kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) yang diselenggarakan 6 sampai 11 Juli silam.
Sementara pihak sekolah membantah ada kekerasan dalam MOPD --sebelumnya disebut Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Jika penyelidikan polisi terbukti sekolah lalai, sekolah siap ditindak.
"Jangan hanya menyalahkan MOS... MOS terus. Padahal MOS ini tidak ada kekerasan dan jeda waktu MOS dengan masuk sekolah itu kan 17 hari. Apa yang orangtua buat selama 17 hari itu di rumah," kata Kepala SMP Flora Bekasi Maria Gomez, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (3/8/2015).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta polisi menyelidiki kasus ini. "Saya tegaskan kepada kepala sekolah yang membiarkan perpeloncoan bisa diganti. Saya minta kepada dinas untuk tegas. Karena selama ini persoalannya bukan di aturan, persoalannya adalah pelaksanaan di lapangan. Jika di lapangan itu pelanggaran didiamkan, ya seperti ini berulang dari tahun ke tahun," ucap Menteri Anies.
Seorang siswa baru SMP Flora Evan Christopher meninggal dunia pada 31 Juli lalu. Sang siswa awalnya kejang-kejang dan mengalami kelumpuhan di kedua kakinya.
Evan diketahui mengikuti MOPD di SMP Flora pada 6 hingga 11 Juli. Usai MOS pada 12 Juli 2015, para siswa datang ke sekolah untuk mengambil baju seragam. Termasuk Evan. Dia kemudian libur hingga masuk kembali pada 27 Juli 2015.
Tanggal 28 Juli 2015, kegiatan belajar dimulai. Evan pun masuk sekolah dan mengeluh sakit. Dia kemudian izin untuk ke kamar mandi dan tiba-tiba kakinya sakit tidak bisa digerakkan. Teman-teman berinisiatif membawanya ke dalam kelas. Namun lantaran sakitnya makin parah, Evan dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapatkan perawatan, Evan meninggal dunia. (Mar/Sss)
Menteri Anies Ancam Copot Kepala Sekolah Pengizin Perpeloncoan
"Saya tegaskan kepada kepala sekolah yang membiarkan perpeloncoan bisa diganti. Saya minta kepada dinas untuk tegas."
Advertisement