Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo melantik 6 menteri baru Kabinet Kerja untuk bertugas sampai 2019 mendatang, di antaranya 3 Menteri Koordinator. Perombakan kabinet pada bulan kesepuluh pemerintahan Jokowi-JK ini diharapkan memberi dampak positif untuk kondisi perekonomian dalam negeri.
Sebelumnya pelantikan ini tanpa ada pengumuman dan terkesan mendadak. Rabu siang, Presiden Joko Widodo mengambil sumpah jabatan untuk 6 menteri baru. Tidak main-main, 4 Menteri Koordinator yang sudah bekerja 10 bulan diganti.
Hanya Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang bertahan di Kabinet Kerja.
Advertisement
Berikut 3 Menteri Koordinator yang diganti oleh Presiden Joko Widodo, dan profil para Menko yang baru:
Menko Perekonomian Darmin Nasution. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Paris, Sorbone University ini adalah gubernur Bank Indonesia periode 2010-2015, yang saat itu menggantikan Boediono, yang menjadi wakil presiden di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya Darmin Nasution adalah Deputi Gubernur senior BI, yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Pajak, ketua Bapepam, serta ketua dan Dirjen Lembaga Keuangan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, sebelumnya ditunjuk sebagai kepala staf kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo. Penunjukan mantan menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Abdurahman Wahid ini sempat menimbulkan kontroversi antara Jokowi dan PDI Perjuangan.
Jabatan Luhut Pandjaitan terakhir di kemiliteran adalah Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, sebelum kemudian menjadi Duta Besar RI untuk Singapura.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli merupakan alumni ITB dan Boston University yang pernah dua kali menjabat menteri, yakni Menteri Keuangan di tahun 2001 dan Menko Perekonomian pada tahun 2000 hingga 2001. Mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) ini pernah dipenjara karena menentang terpilihnya kembali Presiden Soeharto masa Orde Baru.
2 Menteri dan 1 Seskab
Selain 3 Menko, Jokowi juga mengganti Menteri Perdagangan. Menteri Perdagangan yang baru, Thomas Lembong adalah lulusan dari Harvard University, Amerika Serikat. Pendiri dan CEO Quvat Capital ini pernah berkarir di Deutsche Bank, Morgan Stanley dan Farindo Investments. Thomas Lembong juga pernah menjadi kepala divisi dan senior VP di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Mantan Menko Perekonomian Sofyan Djalil, kini menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional merangkap kepala Bappenas. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Taffs University, Amerika Serikat ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara BUMN, serta Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sofyan Djalil juga pernah mendampingi wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagai tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Finlandia pada 2004.
Sekretaris kabinet kini dijabat oleh Pramono Anung, politisi PDI Perjuangan sejak tahun 1998. Pramono pernah menjabat sebagai wakil ketua DPR periode 2009-2014 dan Sekjen PDI Perjuangan. Sebelum terjun ke dunia politik bersama partai banteng, ia berkecimpung di dunia bisnis dan menjabat sebagai direktur serta komisaris di sejumlah perusahaan. (Dan/Sss)