Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Eka Wijaya Sumanta, teknisi maskapai Komala Air yang pesawatnya jatuh saat akan mendarat di Bandara Ninia, Kabupaten Yahukimi, Papua, Rabu 12 Agustus lalu, diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat untuk dimakamkan.
Sedangkan 3 korban luka-luka, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (14/8/2015), kemarin dirujuk ke Rumah Sakit Dian Harapan Jayapura setelah mendapat perawatan di Wamena. Ketiga korban itu adalah Pilot Herman Kiuno dan 2 penumpang, yaitu Yaki Pahabol dan Adam Mulyono.
Manager Operasional Komala Air menyebutkan kondisi pilot kini sudah mulai stabil, sedangkan kedua penumpang mengalami patah kaki. Sementara itu suasana duka menyelimuti keluarga Eka Wijaya Sumanta, salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Pilatus milik maskapai Komala Air di Wamena Papua.
Advertisement
Sejumlah persiapan menyambut jenazah korban terlihat di rumah keluarga korban di Kasepuhan Giri Jaya, Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Eka yang berusia 28 tahun tersebut baru sekitar setahun menjadi salah seorang teknisi di perusahaan Kumala Air. Sebelumnya Eka Wijaya menjadi tenaga teknisi di perusahaan Lion Air.
Atas kepergian Eka, pihak keluarga sudah mengikhlaskannya, namun istri Eka Silvia yang bekerja di maskapai Lion Air masih tak percaya suaminya pergi untuk selamanya.
Rencanya setelah tiba di tempat tinggal Eka di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, jenazah Eka akan dibawa ke Girijaya, Cidahu, Sukabumi untuk dimakamkan. Hal tersebut sesuai permintaan almarhum kalau meninggal ingin di makamkan di Komplek Girijaya bersama kakek neneknya. (Mar/Mut)