Liputan6.com, Jakarta - Jakarta sudah menjadi ladang empuk bagi warga asing untuk melakukan aksi kejahatan dengan menggunakan teknologi informasi atau cyber crime. Dalam sehari, polisi menggerebek 2 rumah mewah dan menemukan puluhan warga asing tengah beroperasi menggunakan komputer dan telepon genggam.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (20/8/2015), bak menggerebek teroris puluhan polisi bersenjata lengkap langsung masuk rumah mewah di Jalan Parang Tritis, Ancol, Jakarta Utara Kamis petang. Setelah mendobrak pintu ditemukan 30-an warga asing sedang mengoperasikan komputer dan telepon genggam.
Tak ada perlawanan dari warga asing berkebangsaan Tiongkok dan Taiwan itu. Polisi tak hanya menyita komputer dan telepon genggam yang tengah digunakan tapi juga paspor mereka.
Advertisement
Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti yang juga memimpin langsung penggerebekan, Indonesia tidak hanya menjadi korban cyber crime tetapi sekaligus sebagai markas mereka untuk beraksi. Namun polisi hanya menangkap operator, bukan pelaku utama di balik aksi cyber crime.
Sama halnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, begitu turun dari mobil puluhan polisi langsung masuk rumah mewah di Jalan Adiyaksa, Kamis siang. Pintu langsung didobrak dan puluhan warga asing ditemukan sedang melakukan transaksi dengan menggunakan telepon kabel.
Mereka juga tak berkutik dan memilih diam. Polisi langsung menyita barang bukti berupa sejumlah telepon dan server jaringan internet.
Dari informasi yang diperoleh, penggerebekan juga dilakukan di rumah kedua. Lagi-lagi ditemukan puluhan warga asing yang tengah melakukan transaksi melalui telepon kabel. Warga asing ini hanya menjadi operator untuk melakukan penipuan dan pemerasan. (Nda/Ans)