Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengatasi banjir, proyek sodetan yang akan mengalirkan air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur terus dikerjakan Pemprov DKI Jakarta. Namun proyek ini terancam dihentikan sementara karena belum adanya kesepakatan pembebasan lahan dengan warga di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/8/2015), inilah proyek sodetan Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir di Ibukota di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur. Bila banjir datang, air dialirkan melalui terowongan sepanjang 1,27 km ini.
Terowongan dibuat dengan mata bor raksasa berdiameter 4,3 meter. Namun pembangunan sodetan kemungkinan besar tidak akan selesai tahun ini. Sebab masih terkendala pembebasan lahan di Bidaracina, Jatingegara, Jakarta Timur.
Advertisement
Ada 299 keluarga yang harus digusur. Dan sejauh ini belum ada kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan warga soal ganti rugi.
Lahan ini sangat penting karena akan menjadi pintu pertama pengaturan debit air yang masuk dari Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Selain membangun sodetan, Pemprov DKI juga gencar melakukan normalisasi kali. Salah satunya di bantaran Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur yang baru saja digusur.
Dalam normalisasi ini lebar sungai akan ditambah dan dibangun jalan inspeksi selebar 6 hingga 8 meter di kiri dan kanan kali. Dengan adanya jalan inspeksi ini diharapkan tidak ada lagi warga yang membangun rumah di pinggir Kali Ciliwung.
Bila proyek normalisasi kali dan sodetan selesai dibangun maka daerah-daerah langganan banjir seperti Condet, Cawang, Rawajati, Kalibata, bukit Duri, Tebet, dan Kampung Pulo bisa terbebas dari banjir. (Nda/Sss)