Sukses

Umar Manik, Si Penjaga Komunitas Kera

Umar Manik, warga Parapat menghidupi dirinya dan membantu lingkungannya dengan menjadi penjaga komunitas kera.

Liputan6.com, Jakarta - Matahari baru terbit. Umar Manik meniti jalan setapak memberi makan kera-kera di Taman Hutan Sibaganding, Parapat, Sumatra Utara sekitar 10 km dari pelabuhan penyeberangan di Danau Toba.

Sekitar 30 tahun sudah, Umar Manik hidup sebagai pawang kera. Tumbuh dalam keterbatasan ekonomi dan pendidikan, Umar mendapat nafkah dengan kerja serabutan terutama sebagai pemulung.

Berkawan dengan kera-kera adalah sumber semangat Umar. Umar Manik punya cara sendiri untuk memanggil kera. Hanya berbekal terompet tanduk kerbau. Ia cukup meniupnya dan tak lama, sejumlah kera memang muncul.

Tidak tamat sekolah dasar membuat Umar Manik tak punya banyak pilihan. Pada awal 80-an, Umar membangun gubuk seadanya di hutan ini.

Banyak kera berkeliaran di sekitarnya menarik perhatian Umar. Seakan jatuh hati, Umar berusaha memahami perilaku kera. Ia jadi pemulung agar bisa membeli makanan untuk kumpulan kera.

Keberadaan Umar Manik membuat komunitas kera di hutan Sibaganding lebih terjaga. Walau tetap saja populasi kera cenderung terus berkurang akibat terbatasnya makanan, banyaknya pemburu liar, dan banyaknya kera yang mati tertabrak kendaraan.

Umar bisa melewati 6 dekade kehidupan melalui persahabatan dengan kera. Bagi ayah 4 anak ini, keterbatasan ekonomi dan pendidikan bukan penghalang untuk hidup berguna.

Moto Umar Manik adalah "Walau tidak punya harta, jagalah nama baik dengan perbuatan berguna".

Saksikan kehidupan Umar Manik dalam menjaga habitat para kera dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (28/08/2015), di bawah ini. (Nda/Yus)