Liputan6.com, Jakarta - Penolakan terhadap pekerja asing masuk ke Indonesia merupakan satu dari sejumlah tuntutan buruh yang disampaikan melalui unjuk rasa di Jakarta dan sejumlah daerah. Menurut Said Iqbal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, serbuan tenaga kerja asing asal Tiongkok gagal dibendung pemerintah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (1/9/2015), di saat yang sama buruh di tanah air terancam PHK, karena memburuknya perekonomian nasional akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika.
Penolakan terhadap pekerja asing juga diutarakan sejumlah anggota DPR. Sebab yang masuk bukan pekerja dengan keahlian khusus, sehingga tidak ada transfer teknologi. Hal ini tentu saja mengancam tenaga kerja dalam negeri, yang saat ini terancam PHK akibat memburuknya kondisi perekonomian.
Advertisement
Selain menolak pekerja asing, demo buruh di Jakarta dan sejumlah daerah juga menyampaikan sejumlah tuntutan. Di antaranya menurunkan harga BBM dan sembako, tolak PHK, perbaiki layanan kesehatan, serta naikkan upah minimum 22 persen.
Dampak dari unjuk rasa ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja, ruas Jalan MH Thamrin dari arah Bundaran Hotel Indonesia, pun tidak bisa dilewati kendaraan. Kondisi ini memaksa polisi menutup ruas Jalan Thamrin menuju Hotel Indonesia.
Akibatnya terjadi kemacetan di mana-mana. Pengemudi pun harus putar otak dan putar setir ke kiri dan ke kanan. Seperti yang terjadi di Jalan Pejompongan Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Para buruh mengancam kembali turun ke jalan dan menggelar mogok nasional, jika pemerintah tak mampu mengabulkan tuntutan mereka. (Dan/Ado)