Liputan6.com, Jambi - 30 hektare kawasan hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), yang merupakan lahan konservasi untuk suku anak dalam di daerah Air Hitam, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, masih terbakar hingga Rabu siang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (9/9/2015), pemadaman api terkendala minimnya peralatan dan terbatasnya sumber air. Jarak antara titik api dengan jalan aspal yang bisa dilalui kendaraan hanya 30 kilometer.
Manggala Agni dan Personel TNI terus berupaya melakukan pemadaman api dengan cara manual. Namun upaya ini tidak terlalu signifikan.
Advertisement
Melihat kondisi kabut asap yang makin berbahaya bagi kesehatan anak, Pemerintah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meliburkan kegiatan belajar mengajar Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar selama seminggu ke depan. Sedangkan jam belajar SMP dan SMA dipersingkat, masuk pukul 09.00-13.00 WIB. Jarak pandang di dalam Kota Palangkaraya berkisar 300 meter hingga 500 meter.
Selain Bandara Sultan Thaha Jambi, yang tidak beroperasi akibat kabut asap, Bandara Muara Bungo di Kabupaten Bungo Jambi, sudah satu bulan ini tak beroperasi. Lantaran tak ada maskapai yang berani mendarat. Karena jarak pandang di udara maksimal 300 meter hingga 500 meter.
Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi penerbangan. Padahal biasanya maskapai Sriwijaya Air, Susi Air, dan Nat Air mendarat dua kali sehari dan melayani trayek Bungo-Jakarta, Bungo-Jambi dan Bungo-Bengkulu.
Direktur Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sangat berharap modifikasi cuaca hujan buatan berjalan sukses.
Untuk segera mengatasi kebakaran hutan dan lahan, butuh komitmen luar biasa dari semua pihak. Baik pemerintah pusat, daerah, maupun perusahaan pembakar lahan. (Dan/Yus)