Liputan6.com, Makassar - Muhammad Zakiruddin (17 tahun), seorang siswa kelas 3 SMK Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan, saat ini hanya bisa terbaring lemah di rumahnya, Jalan Borong Baru, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/9//2015), anak ke-5 dari 6 bersaudara ini menderita luka memar dan luka tusukan di punggung dan kepala akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh 7 orang adik kelasnya.
Baca Juga
Peristiwa mengenaskan ini terjadi saat korban pulang sekolah tiba-tiba didatangi 7 orang adik kelasnya. Tanpa sebab yang jelas, korban langsung dikeroyok dan bahkan ditusuk dengan anak panah.
Advertisement
"Ada 7 orang, ada yang cuma pukul, ada juga yang pakai senjata tajam busur. Sebelumnya tidak ada masalah," ungkap Zakirudin.
Ibu korban Zakirudin, Erna juga berharap agar kasus penganiyaan terhadap anaknya ini segera ditangani pihak kepolisian.
"Saya itu maunya agar cepat polisi menangani kasus ini agar supaya jangan berlarut-larut. Jangan sampai kalau terlalu lama berlarut-larut akan menimbulkan lagi kekacauan, akan terulang kembali begini," ucap ibu korban.
Pihak sekolah mengaku belum mendapat laporan kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa siswanya karena terjadi di luar sekolah usai jam pelajaran berlangsung.
"Tidak ada perkelahian, tadi ada orangtuanya datang tapi saya bilang saya tidak tahu persoalan ini jadi saya kaget," ucap Kepala SMK Mandiri Ruslan.
Orangtua korban sendiri telah melaporkan kasus ini kepada polisi dan meminta kasus ini diproses secara hukum. Korban Zakirudin sendiri belum bisa masuk sekolah dan masih harus istirahat memulihkan luka-luka yang dideritanya. (Vra/Ron)