Liputan6.com, Jayapura - Penculikan 2 orang warga negara Indonesia (WNI), penebang kayu asal Kabupaten Keerom, Papua, belum berakhir. Kemarin Kapolda Papua bertemu Konsulat Negara Papua Nugini di Mapolda Papua secara tertutup.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (16/9/2015), hingga saat ini pihak kepolisian, TNI telah berkoordinasi dengan pemerintah Papua Nugini, yang akan membantu bernegosiasi dengan para penculik, tepatnya di Provinsi Sandauan, Ibukota Vanimo, Papua Nugini, yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Namun sampai saat ini belum ada tuntutan yang jelas dari para penculik.
Baca Juga
Para penculik diduga adalah kelompok sipil bersenjata pimpinan Jefri Pagawak, yang bermarkas di Kampung Bewani, Papua Nugini. Sejauh ini upaya pembebasan akan dilakukan persuasif melalui negosiasi.
Advertisement
Sebelumnya Polda Papua telah mengutus 3 orang tokoh adat untuk bertemu Jefri Pagawak, meminta pembebasan kedua sandera warga negara Indonesia.
Di sisi lain, pasukan TNI Polri sejak 9 September lalu sudah bersiaga di dekat pintu perbatasan Indonesia-Papua Nugini, memantau proses negosiasi. Kedua WNI yang ditahan adalah Sudirman dan Badar, keduanya operator pemotong kayu yang sehari-hari bekerja di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.
Keduanya diculik 9 September lalu, saat bekerja di Kampung Skopro, bersama 3 orang lainnya. Mereka sempat ditembaki 4 orang bersenjata. Akibatnya 1 korban bernama Kuba, menderita luka tembak di kepala dan 2 orang lainnya berhasil meloloskan diri dari penculik.
Sebelumnya beredar isu bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) menginginkan pertukaran sandera dengan 2 tahanan warga Papua Nugini pemasok ganja yang bulan lalu ditangkap petugas perbatasan Keerom. (Dan/Ans)
Â