Liputan6.com, Jakarta - Usai melakukan rapat tertutup dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Kapolri selama 1 jam, Menko Polhukam memastikan tidak akan melakukan barter atau pertukaran tahanan dengan 2 warga papua yang ditawarkan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang tengah menawan 2 orang warga negara Indonesia. Pemerintah hanya berkoordinasi dengan pemerintah Papua Nugini terkait pembebasan sandera.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (17/9/2015), 2 hari lalu Kapolda Papua bertemu konsulat negara Papua Nugini, untuk merundingkan kerja sama pembebasan 2 orang sandera tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tuntutan yang jelas dari para penculik.
Para penculik diduga adalah kelompok sipil bersenjata pimpinan Jefri Pagawak, yang bermarkas di Kampung Bewani, Papua Pugini. Sejauh ini upaya pembebasan akan dilakukan persuasif melalui negosiasi.
Advertisement
Di sisi lain, pasukan TNI Polri sejak 9 September lalu, sudah bersiaga di dekat pintu perbatasan Indonesia-Papua Nugini, memantau proses negosiasi. Kedua WNI yang ditahan adalah Sudirman dan Badar, keduanya operator pemotong kayu.
Mereka sempat ditembaki 4 orang bersenjata. Akibatnya 1 korban bernama Kuba, menderita luka tembak di kepala dan 2 orang lainnya berhasil meloloskan diri dari penculik.
Sebelumnya beredar isu bahwa OPMÂ menginginkan pertukaran sandera dengan 2 tahanan warga Papua Nugini pemasok ganja yang bulan lalu ditangkap petugas perbatasan Keerom. (Dan/Ans)