Liputan6.com, Sleman - Duka masih menyelimuti keluarga Sriyana Warjo Sihono di Padukuhan Rewulu Kulon, Sidokarto, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bendera putih pun masih terpasang di ujung jalan masuk rumah duka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (17/9/2015), Sriyana merupakan salah satu dari 11 jamaah calon haji asal Indonesia yang wafat dalam insiden tumbangnya crane proyek perluasan kompleks Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi.
Perhatian Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada korban musibah itu diapresiasi keluarga korban. Kabar yang santer beredar di media massa, adanya santunan dan undangan untuk berhaji sebagai tamu kehormatan tahun depan.
"Ya kalau memang ada perhatian, kita merasa terima kasih. Ya kalau hanya sekadar mendengar, melihat dari tayangan televisi begitu (tentang santunan). Tapi untuk itu belum ada orang yang konfirmasi ke sini," ucap salah seorang kakak korban M Fauzan.
Advertisement
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan, sebagian korban wafat sudah dimakamkan. Begitu pula dengan jemaah korban luka yang sebagian telah kembali ke pemondokan masing-masing.
"Sampai dengan saat ini, korban jiwa itu ada 11 orang. Sebagian yang 5 orang sudah dimakamkan, sisanya belum dimakamkan karena masih menunggu proses administrasi, proses identifikasi, dan lain sebagainya. Termasuk juga penerbitan certificate of death," ucap Lukman Hakim Syaifuddin.
"Alhamdulillah 23 jemaah kita yang luka-luka, yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, sudah bisa kembali ke pemondokannya masing-masing. Tapi masih ada 19 orang yang terpaksa harus diopname di rumah sakit," lanjut dia.
Musibah ambruknya crane proyek perluasan Masjidil Haram pada Jumat 11 September 2015 lalu merenggut ratusan korban jiwa. Peristiwa tersebut mendapat perhatian besar Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Selain memerintahkan penyelidikan mendalam seputar musibah itu, Raja Salman juga memutuskan memberi santunan dan mengundang berhaji kepada keluarga korban wafat dan korban luka. Hal ini dilakukan sebagai bentuk belasungkawa dan keprihatinan atas penderitaan para korban.
Untuk korban wafat mendapat santunan uang tunai sebesar 1 juta Riyal atau Rp 3,8 miliar. Jumlah yang sama diberikan kepada korban cacat seumur hidup. Sedangkan korban luka disantuni 500 ribu Riyal atau setara Rp 1,9 miliar.
Raja Salman mengundang 2 keluarga korban wafat sebagai tamu kehormatan kerajaan untuk berhaji di musim haji tahun depan 1437 Hijriah. Meski begitu, belum ada pemberitahuan yang pasti dari pihak Kementerian Agama soal benar atau tidaknya kabar santunan yang beredar luas tersebut. (Vra/Mvi)