Liputan6.com, Riau - Hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru, Riau pada Selasa siang memberi sedikit dahaga bagi warganya. Hal itu disebabkan sudah sebulan mereka menghirup udara tidak sehat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (22/9/2015), guyuran hujan dalam skala sedang ini membersihkan udara yang selama ini diselimuti kabut asap pekat.
Setidaknya, siswa yang sudah mulai sekolah, secara normal dapat mengikuti perlajaran tanpa harus menggunakan masker. Begitu juga dengan aktivitas lain di luar ruangan. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) juga sudah menurunkan status dari semula berbahaya menjadi tidak sehat.
Advertisement
Berbeda dengan kondisi udara di Kampar dan Pelalawan, di 2 kabupaten ini kebakaran hutan dan lahan gambut justru masih terus berlangsung meski juga diguyur hujan Senin 21 September 2015 malam.
Sebanyak 16 titik api masih ditemukan di 2 kawasan itu. Tidak heran jika sejumlah petugas gabungan terus berjibaku memadamkan lahan yang terbakar baik melalui darat maupun udara.
Sebagian besar titik api berada di lahan PT Hutani Sola Lestari dan kawasan hutan produksi terbatas. Sayangnya, tidak ada tindakan tegas dari pemerintah setempat terkait kebakaran yang berada di lahan milik perusahaan. (Vra/Ado)