Liputan6.com, Jakarta - Pasca-kasus pembunuhan yang menimpa bocah kelas 2 SD Negeri 05 Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Kini para orangtua menjemput sendiri putra putrinya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (5/10/2015), puluhan orangtua dari SDN 13 dan 14 Kalideres menunggu putra putrinya yang akan pulang sekolah. Dengan menjemput langsung putra putrinya para orangtua merasa aman.
Sementara itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendatangi rumah duka bocah F korban pembunuhan di Kampung Rawalele, Kalideres, Jakarta Barat. Komnas PA akan bekerja sama dengan kepolisian guna mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan meminta negara untuk ikut turun tangan dalam mengatasi kasus kejahatan anak di ibukota.
Advertisement
"Menurut saya harus ada simbol-simbol perlawanan yang muncul. Ibu negara harus muncul. Ibu negara harus mengajak kita untuk perang terhadap kejahatan seksual," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.
Hingga kini penyidik Polda Metro Jaya terus memeriksa intensif saksi-saksi potensial untuk mengungkap kasus pembunuhan ini. Anjing pelacak yang diterjunkan Minggu kemarin ke sekitar lokasi ditemukannya kardus memberi petunjuk baru kepada penyidik. Ada 2 warga sekitar lokasi yang ditetapkan menjadi saksi penting.
Temuan lain adalah kamera pengintai di sebuah gudang yang merekam detik-detik pengendara sepeda motor yang membawa kardus besar 4 jam sebelum warga menemukan jenazah.
Bocah F, siswi kelas 2 SD Negeri Kalideres 05 pagi di temukan tewas di dalam kardus di gang sempit di Jalan Sahabat, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat beberapa hari lalu. (Mar/Ron)