Liputan6.com, Surabaya - Di bawah terik matahari, puluhan warga Surabaya, Jawa Timur, menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Dengan mulut diberi lakban, anggota komunitas peduli lingkungan dan pecinta alam mengkritik sikap abai pemerintah yang dinilai tutup mulut dalam kasus [penambangan liar](Desa Selok Awar-awar "") di Desa Selok Awar-Awar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (6/10/2015), pemerintah dinilai lemah menegakkan peraturan hingga berujung pada tewasnya Salim Kancil dan terlukanya Tosan akibat dianiaya.
Sementara itu Polda Jawa Timur telah resmi menahan 25 tersangka yang terlibat dalam penganiayaan yang merenggut nyawa Salim Kancil. Tak hanya Kepala Desa Selok Awar-Awar, namun juga pengusaha tambah pasir berinisial R.
Advertisement
Polda Jawa Timur juga menerjunkan divisi propam yang kini tengah memeriksa 3 personel polisi di Lumajang yang terlibat dalam penambangan liar. (Dan/Mvi)