Liputan6.com, Banjar - 12 Tahun sudah, Kota Banjar berdiri setelah memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis. Kantor walikota dibangun megah. Mobil dinas pejabatnya pun bagus dan mewah.
Sebuah cerminan pemerintahan yang penuh keberhasilan. Tapi kondisi ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kota Banjar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (9/10/2015), bangunan kokoh sekolah tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Sejak Juli lalu, para siswa harus belajar di lantai karena tidak adanya meja dan bangku.
Advertisement
Sekolah mengaku telah melaporkan hal itu kepada Dinas Pendidikan, namun tetap saja belum ada kejelasan soal realisasinya. Sungguh ironis, mengingat anggaran pendidikan Kota Banjar mencapai Rp 260 miliar. Meski demikian para siswa mengaku tetap semangat dalam belajar.
Kondisi tidak jauh berbeda harus dialami para siswa di Sekolah Dasar Negeri 60 Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Para siswa harus belajar di ruang unit kesehatan sekolah dan parkiran sejak Agustus 2015. Sebab beberapa bagian bangunan ruang kelas berlantai 2 di sekolah ini ambruk.
Sementara bagian lain mulai terlihat retak-retak. Padahal bangunan ini baru berusia 6 tahun. Penyebab ambruknya gedung diduga karena desain konstruksi bangunan yang tidak memenuhi standar. Bahkan sejumlah guru dan siswa sempat mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.
Rencananya pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Majene baru akan membangun sekolah ini kembali pada tahun 2016. (Dan/Mvi)