Liputan6.com, Jakarta - Satu induk orangutan terselamatkan. Dan satu per satu orangutan yang terjebak di kebun warga karena serangan asap dan kebakaran hutan di Kalimantan akan berusaha diselamatkan oleh tim.
Tim yang beranggotakan warga, Balai Korservasi Sumber Daya dan Alam dan International Animal Rescue akan terus mencari ke satwa yang terdesak karena habitatnya hangus terbakar.
Pencarian dimulai dari pinggiran Sungai Kuala Tolak. Sungai diyakini sebagai pilihan terakhir satwa, sebab air adalah napas kehidupan. Apalagi kemarau kali ini begitu panjang. Dan habitat asli orangutan, yakni hutan hujan tropis Kalimantan terus digerus kebakaran.
Tim harus menghadapi rimbunnya rawa. Tentu saja harus tetap berhati-hati dari ancaman binatang buas khas rawa seperti buaya. Tak banyak yang bisa ditemui, kabut asap masih menguasai hutan. Bahkan bangau harus terbang rendah.
Advertisement
Untuk menembus hutan hingga mencapai titik 8 kilometer dari bibir sungai, air minum terpaksa harus digendong sebagai persediaan. Jangan sampai tim evakuasi satwa terkena dehidrasi. Sebab situasinya begitu panas selain kemarau panjang hingga danau-pun mengering, hawa kebakaran hutan juga akan menyergap.
Semua infomasi ini didapat dari tim yang telah lebih dahulu menembus hutan ini. Beberapa jejak orangutan mulai ditemukan. Kayu terkoyak berisi bekas sarang rayap juga ditemukan. Namun setengah perjalanan tak satuvpun orangutan ditemukan.
Menempuh setengah perjalanan 8 kilometer di dalam hutan, tim harus menjaga stamina. Jika satu anggota tumbang di tengah jalan bisa berbahaya. Tetap menjadi satu dalam rombongan. Salah satu cara bertahan dalam belantara.
Jejak jejak orangutan kembali terlihat. Bentang rotan bekas gelayut orangutan jadi ciri khusus orangutan pernah tinggal di sini.
Sejatinya orangutan termasuk binatang aboreal, yaitu hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan atau belukar.
Menjejak danau kering, tergambar betapa kemarau hanya menyisakan sedikit air. Belum lagi akibat kebakaran. Tak hanya dahan yang habis dilalap api, satwa air pun jadi korban.
Tim pun harus berhati-hati. Sebab jika tidak, ancaman hewan buas seperti harimau atau biawak bisa datang ke kawasan ini secara tiba -tiba, karena di sinilah sumber mata air satu satunya yang tersisa di tengah hutan.
Di tengah perjalanan, jejak bahwa orangutan pernah singgah di tempat ini ditemukan. Dugaan bahwa orangutan tak lagi hidup selayaknya di atas pepohonan semakin terbukti. Ia semakin banyak menjejakkan kaki di tanah. Jelang tengah malam persiapan matang dirancang.
Bagaimana penyelamatan orangutan di balik kebakaran hutan dan kabut asap selanjutnya? saksikan selengkapnya orangutan di Bawah Bayang-bayang Asap yang ditayangkan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (11/10/2015), di bawah ini.
(Dan/Ans)