Sukses

Kabut Asap Memburuk, Sekolah di Jambi Persingkat Waktu Belajar

Sempat menipis selama 2 hari, Sabtu siang kabut asap di Kota Jambikembali memburuk. Asap pekat membuat kota jadi gelap.

Liputan6.com, Jambi - Sempat menipis selama 2 hari, Sabtu siang kabut asap di Kota Jambi kembali memburuk. Asap pekat membuat kota jadi gelap.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (17/10/2015), angka indeks standar pencemaran udara di Jambi mencapai 954 atau sepuluh kali lipat dari batas toleransi yang layak bagi kesehatan manusia.

Bau asap yang menyengat mengakibatkan mata warga Kota Jambi menjadi perih saat beraktivitas di luar rumah. Namun sebagian warga tak lagi memakai masker di jalan-jalan raya meski partikel-partikel kecil yang ikut beterbangan bersama kabut asap sangat berbahaya jika dihirup.

Hari ini pengelola sekolah mempersingkat jam belajar siswa di sekolah. Dari pantauan Satelit Terra dan Aqua hanya ada 1 titik api yang aktif di Sarolangun, Jambi.

Sementara itu, jarak pandang yang hanya 800 meter membuat aktivitas di Bandara Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur kembali lumpuh.

2 Penerbangan yang semula akan diberangkatkan pagi tadi terpaksa dibatalkan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kabut asap membuat jarak pandang hanya 800 meter.

Kondisi ini terjadi akibat muncul kembali titik api di sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. "Dari Satelit Terra dan Aqua BMKG, terpantau di daerah Kalimantan Timur  sebanyak 75 titi hotspot," kata Kepala BMKG Samarinda Sutrisno.

Kondisi serupa terjadi di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jarak pandang di bandara ini pagi tadi hanya 1.000 meter sehingga penerbangan ditunda menunggu cuaca membaik. (Mar/Ron)