Liputan6.com, Jember - Sebuah sekolah yang terletak di Jember, Jawa Timur tidak terlihat sebagai bangunan yang layak disebut sekolah. Kondisi ruang kelas SMP Al Maufi di Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, Jember sangat memprihatinkan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (23/10/2015), dinding kelas 8 itu terbuat dari bilah bambu dan atapnya sudah banyak yang berlubang. Jika hujan turun atau angin besar datang, bisa Anda bayangkan apa yang dirasakan oleh para pelajar ini?
Baca Juga
Jangankan gambar presiden dan wakilnya, meja dan kursi pun tidak ada di ruangan ini. Karena sempit, 56 siswa kelas 8 pun terpaksa harus belajar secara bergiliran pada pagi dan siang hari.
Advertisement
Untuk membeli kapur dan membayar 13 orang pengajar, pihak sekolah hanya mengandalkan bantuan donatur sebesar Rp 700 ribu per bulan. Hal itu karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah lama tak dikirim ke sekolah ini. Entah dana BOS dikirim ke mana.
"Karena sampai saat ini, setiap tanggal muda saya itu harus mengeluarkan operasional dan gaji guru sekedarnya itu Rp 2,5 juta. Ada donatur Rp 700 ribu. Jadi pontang-panting sampai saat ini ya karena BOS belum keluar," ucap Kepala Sekolah Al Maufi Abdul Muna'im.
Selama bersekolah, para pelajar memang tidak dipungut biaya. Namun bukan berarti mereka tidak berhak mendapatkan ruang kelas yang nyaman dan lebih layak. (Vra/Bob)