Sukses

Kekeringan, Warga di Blora dan Cirebon Gunakan Air Keruh

Warga Blora dan Cirebon terpaksa menggunakan air keruh yang didapat untuk dikonsumsi akibat kekeringan.

Liputan6.com, Blora - Waduk Jelubang di Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Blora, Jawa Tengah sudah 6 bulan tak dialiri air hujan. Waduk ini pun menjadi kering kerontang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (4/11/2015), siapa sangka di bawah tanah kering itu masing tersimpan air yang bisa dikonsumsi oleh warga.

Namun lubang sedalam 5 meter harus dibuat terlebih dahulu. Meski airnya keruh dan berbau tanah, para warga terpaksa untuk tetap mengambilnya.

Nasib lebih baik setidaknya dialami warga Desa Selangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Walaupun sama dirundung kemarau panjang, tetapi mereka tidak harus menggali tanah waduk.

Demi mendapatkan seember air bersih, para warga tinggal datang ke sawah dan mengambil air dari sumur bor yang disediakan aparat desa. Meski terlihat jernih, air ini sebenarnya berlumut. Daripada tidak bisa minum, para warga pun terpaksa menggunakannya.

Kemarau panjang juga membuat usaha tambak ikan milik warga merugi akibat tidak ada air bersih. Peternak terpaksa menggunakan air keruh untuk mengairi tambak mereka.

Akibatnya, ikan-ikan mati mendadak termasuk ikan siap panen. Panen ikan turun drastis dari 200 kg sekali panen menjadi 40 kg saja.

Sementara itu, berbagai usaha pun dilakukan agar hujan segera turun. Salah satunya adalah menggelar salat istisqo atau salat meminta hujan.

Hal inilah yang dilakukan oleh puluhan siswa di Yayasan Sunniyah Selo, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah. Namun sayang, akibat kepanasan karena salat digelar di tengah lapangan, beberapa siswa pun pingsan.

Umat Muslim percaya, salat istisqa bisa mendatangkan hujan. Semoga saja kemarau segera berakhir dan hujan akan segera datang mengguyur. (Vra/Ans)