Liputan6.com, Palembang - Musim kemarau masih berlangsung. Air bersih pun semakin sulit didapat. Warga Talang Betutu dan Banyuasin di Palembang, Sumatera Selatan sudah hampir 5 bulan untuk mendapatkan air mereka terpaksa mengambilnya di kolam bekas pengadukan batu bara.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (5/11/2015), air ini memang terlihat jernih, namun jika dicium aromanya bau dan berasa pahit.
Baca Juga
Para warga menggunakan air ini untuk keperluan mencuci dan mandi. Sedangkan untuk minum, mereka harus membeli air bersih seharga Rp 1.000 per jeriken.
Advertisement
Kesulitan air bersih juga dirasakan warga Desa Tambi Rejo dan Plo So Harjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah. Sudah 7 bulan hujan tak juga turun di desa ini.
Untuk mencuci baju dan alat makan, para warga terpaksa menggunakan air irigasi dari Waduk Kedung Gombo. Keruh dan berlumutnya air waduk sudah tak mereka hiraukan. Untuk minum dan memasak, para warga harus membelinya air bersih seharga Rp 5.000 per jeriken.
Air bersih juga menjadi barang langka di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Untuk mendapatkan 1 jeriken saja warga harus menunggu hingga 1 jam. Hal ini dikarenakan debit air yang keluar sangat kecil.
Walaupun krisis air bersih sudah berlangsung lama, namun pemerintah setempat tak pernah mengirimkan bantuan air bersih bagi warganya. (Vra/Ans)