Sukses

Kisah Perjuangan di Balik Nama Jalan Daan Mogot

Nama Jalan Daan Mogot diambil dari nama seorang Pahlawan Nasional kelahiran Manado.

Liputan6.com, Jakarta - Jalan Daan Mogot adalah jalan raya yang padat. Terbentang dari Grogol, Jakarta Barat hingga Tangerang. Sekaligus menghubungkan 2 provinsi, yakni Banten dan DKI Jakarta.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (10/11/2015), nama jalan Daan Mogot diambil dari nama seorang Pahlawanasional kelahiran Manado, Elias Daniel Mogot, yang lebih populer dengan sebutan Daan Mogot. Pada masa pendudukan Jepang, dia dikenal sebagai pejuang termuda.

Pada usia 14 tahun, ia bergabung bersama organisasi militer peta atau pembela Tanah Air. Karena prestasinya, dia dipercaya sebagai pelatih peta di Bali.

Setelah kemerdekaan, Daan Mogot bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada usia 16 tahun, ia sudah berpangkat mayor, kemudian diangkat menjadi direktur akademi Militer Tangerang.

Monumen Lengkong di Tangerang Selatan, Banten, menyimpan kisah pertempuran heroik yang dipimpin Daan Mogot. Ketika itu setelah kemerdekaan, Daan Mogot memimpin 70 Taruna Akademi Militer Tangerang, mendatangi markas tentara Jepang di Desa Lengkong, untuk pelucutan senjata. Turut juga bersamanya Letnan Subianto Djojohadikoesoemo, yang tak lain paman Prabowo Subianto.

Di bangunan markas Jepang negosiasi dilakukan. Namun di tengah negosiasi terjadi kontak tembak. Daan Mogot yang terluka, merebut senjata dan menembaki tentara Jepang. Namun kemudian ia tertembak dan gugur bersama 34 Taruna Militer.

Jasad Daan Mogot dimakamkan di Taman MakamPahlawan Taruna, Jalan Daan Mogot No 1. Ia gugur saat usianya 17 tahun. Kekasih Daan Mogot, Hadjari Singgih memotong rambut panjangnya dan menanamkan rambutnya bersama jenazah Daan Mogot.

Pejuang tampan itu meninggalkan kisah perjuangan membela Tanah Air dan kisah cinta yang dipisahkan oleh maut. (Dan/Rmn)

Video Terkini