Sukses

Kisah Petugas Kebersihan DKI Tetap Semangat dalam Keterbatasan

Meski dalam keterbatasan ekonomi, seorang petugas kebersihan tetap semangat dan tekun menjalani profesinya.

Liputan6.com, Jakarta - Meski dalam keterbatasan ekonomi, seorang petugas kebersihan tetap semangat dan tekun menjalani profesinya.

Ia adalah Abdurrohman, tenaga kontrak di Suku Dinas Kebersihan, Jakarta Barat. Setelah menyapu jalanan di kawasan Kelapa Dua, ia lalu menuju titik tempat berkumpulnya petugas pengangkut sampah yang juga menjadi tanggung jawabnya.

Setelah seluruh sampah diangkut ke dalam truk, ayah dari satu anak ini membersihkan lokasi dari sisa-sisa sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.

Selama lebih dari 3 tahun, Rohman begitu akrabnya ia dipanggil harus meninggalkan rumah sebelum subuh. Di tengah nilai kebutuhan hidup yang semakin meningkat, Rohman tetap mensyukuri gaji Rp 2,7 juta yang diterimanya setiap bulan.

"Sebenarnya sih cukup enggak cukup kita syukurin. Sebenarnya sih enggak cukup pak. Kita kan buat ngontrak, buat hari-hari, bayaran anak sekolah yang masih TK. Bapak tahu sendiri kalau masuk TK harus bayar SPP," ujar Abdurrohman, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (12/11/2015). 

Sementara Kamis pagi tadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima pengaduan sejumlah petugas kebersihan di lingkungan Monumen Nasinal (Monas). Mereka mengadukan pemotongan honor yang dilakukan mandor atau pengawas kebersihan. Ahok justru mencium adanya kecurangan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Ironisnya seorang pengawas membenarkan praktik yang sebenarnya menguntungkan kedua belah pihak dan itu hingga kini masih berlangsung.

Menyikapi pengaduan ini, Gubernur Ahok berjanji akan menindak tegas para pihak yang telah bertindak curang dari tanggung jawab mereka sebagai petugas kebersihan. (Mar/Ans)