Liputan6.com, Sleman - Nasib malang dialami seorang balita dari sebuah keluarga miskin di Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di usianya yang masih 3 tahun, ia menderita pengeroposan tulang, hingga sering patah hanya karena terbentur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (20/11/2015), merengek dan menangis, hanya itu yang bisa dilakukan Galih Erga Bahtiar, balita berusia 3 tahun asal Ngijon, Sendangarum, Minggir, Sleman ketika merasa sakit. Anak pasangan Suparyanto dan Nisca Evaliani ini menderita pengeroposan tulang turunan sejak lahir.
Akibatnya, Erga bisa mengalami patah tulang akibat hal-hal sepele, seperti terbentur, bergerak terlalu keras, atau bahkan ketika menggunakan tangannya untuk bertopang.
Advertisement
Dalam sebulan, setidaknya 1 kali Erga mengalami patah tulang, baik ringan maupun berat. Baru-baru ini Erga harus dioperasi karena patah tulang yang cukup berat.
Sang ibu hanyalah ibu rumah tangga, sementara ayahnya peternak kambing dengan penghasilan tidak menentu.
Keduanya berharap, Erga bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. (Nda/Mvi)