Liputan6.com, Probolinggo - Hingga Sabtu 5 Desember 2015 siang, Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur terus menyemburkan asap pekat setinggi 100 hingga 200 meter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (6/12/2015), dari bibir kawah, asap yang berwarna kelabu tersebut mengisyaratkan adanya material vulkanik yang turut keluar dari perut gunung.
Baca Juga
Sementara dari pantauan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diketahui, aktivitas vulkanik gunung juga terus menunjukkan peningkatan.
Advertisement
Selain adanya peningkatan amplitudo kegempaan, tidak jarang peningkatan aktivitas vulkanik disertai dengan bunyi gemuruh.
"Kondisi Gunung Bromo untuk kegempaannya cenderung mengalami peningkatan. Jadi setelah dinaikkan siaga, cenderung mengalami peningkatan dengan ampilitudo maksimum tremor penerusnya 3 sampai 18 mm, dominannya 6 mm," ungkap Kepala Pos Pengamatan Cemoro Lawang Ahmad Subhan.
Sejak statusnya ditingkatkan menjadi siaga, pengelola Tanaman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup akses menuju kawasan wisata menuju kawah Bromo.
Penutupan ini sejalan dengan rekomendasi petugas PVMBG agar warga dan wisatawan tidak mendekati kawah hingga radius 2,5 kilometer dari kawah.
Pengamanan juga dilakukan dengan menutup akses menuju kawasan wisata di lautan pasir Bromo yang dijaga personel TNI.
Status Gunung Bromo ditingkatkan dari waspada menjadi siaga Jumat 4 Desember 2015 siang seiring dengan peningkatan aktivitas vulkanik gunung.