Sukses

VIDEO: Amran Nur, Sang Pemimpi(n) Membangkitkan Kota Mati

Sawahlunto menjadi kota dengan jumlah penduduk miskin terendah ke-2 di Indonesia setelah Denpasar.

Liputan6.com, Sawahlunto - Kota Sawahlunto adalah kota yang sedang menggeliat. Dengan mengandalkan sektor wisata, kota yang dihuni 54 ribu warga ini lambat laun tumbuh menjadi kota terkemuka. Tak hanya di Sumatera Barat, tapi juga di Indonesia.

Selain menjadi kota dengan pendapatan perkapita tertinggi kedua di Sumatera Barat, Sawahlunto memiliki jumlah penduduk miskin terendah kedua di Indonesia setelah Denpasar.

Padahal sebelumnya kota seluas 273,45 kilometer persegi ini nyaris menjadi kota mati, seiring berakhirnya masa keemasan tambang batu bara peninggalan pemerintah kolonial Belanda

Setelah perusahaan tambang batu bara ombilin angkat kaki dari Sawalunto, praktis mayoritas warga kehilangan mata pencaharian. Maklum 98% warga sangat tergantung pada sektor pertambangan.

Kota Sawahlunto pun terpuruk bak kota mati. 15% warga atau sekitar 10 ribu orang beramai-ramai meninggalkan Sawahlunto. Pertumbuhan ekonomi terpuruk minus 6,4%, sementara kemiskinan naik drastis hingga 3.290 kepala keluarga.

Kondisi inilah yang dihadapi Amran Nur saat mulai memimpin sebagai Wali Kota Sawahlunto tahun 2003 lalu.

Bermodalkan pengalaman sebagai pengusaha, Amran Nur menata Kota Sawahlunto dengan strategi bisnis yang berorientasi keuntungan. Tentu keuntungan untuk dinikmati warganya. Sebuah waterboom dibangun sebagai taman air pertama di Sumatera dan bisa menyedot 1 juta pengunjung per tahun.

Sementara bangunan tua peninggalan zaman Belanda dijadikan objek wisata. Begitu juga lokasi bekas tambang disulap menjadi tempat wisata lengkap dengan danau buatan.

Lambat laun Sawahlunto bangkit menjadi kota wisata terkemuka. Belum lagi sektor ekonomi kerakyatan seperti tanaman cokelat mulai berproduksi.

Kemajuan yang dicapai selama kepemimpinan Amran Nur sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi yang sempat minus tumbuh menjadi 5%. Angka kemiskinan turun drastis menjadi terendah kedua se-Indonesia di bawah Denpasar yakni 2,42%.

Sawahlunto juga tercatat memiliki pendapatan per kapita tertinggi kedua se-Sumatera Barat, yaitu 25 juta per tahun. Ini dibarengi dengan keberhasilan Sawahlunto dalam indeks pembangunan manusia dengan angka harapan hidup tertinggi di Sumatera Barat, 72,11 jiwa.

Amran Nur yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS memimpin Sawahlunto dari tahun 2003 hingga 2013. Atas upayanya membangkitkan wisata Sawahlunto, pria berusia 70 tahun ini mendapat anugerah Asia Pacific Heritage Awards for Culture Heritage Conservation dari UNESCO pada 2011. Sawahlunto juga tercatat sebagai kota warisan dunia.

Saksikan kisah sukses Amran Nur selengkapnya dalam Sang Pemimpi(n) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (7/12/2015), di bawah ini.