Liputan6.com, Banyuwangi - Ribuan warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar kirab ubo rampe atau sesajian serta gunungan hasil bumi. Arak-arakan berkeliling desa sejauh 4 kilometer ini berakhir di sendang atau sumber mata air suci.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (15/12/2015), para sesepuh desa lalu mengisi 2 kendi dengan air suci ke dalam 5 kendi lalu didoakan di penghujung acara. Warga pun berebut gunungan hasil bumi yang dipercaya akan membawa berkah.
Desa Kemiren merupakan desa paling dekat dengan Gunung Merapi, di mana 90% warganya berprofesi sebagai petani.
Advertisement
Sementara di Banyuwangi, Jawa Timur, ribuan warga Desa Bayu Songgon menggelar kirab pusaka menyusuri hutan kawasan perhutani Banyuwangi Barat sepanjang jalur perang Puputan Bayu sejauh 2 kilometer pada Minggu 13 Desember siang.
Selain mengirab puluhan pusaka peninggalan Kerajaan Blambangan, warga juga mengirab gunungan berisi hasil bumi. Tiba di lokasi terjadinya peperangan terbesar, Puputan Bayu, warga menggelar ritual tabur dawet dan membersihkan pusaka, lalu dilanjutkan drama kolosal perang melawan VOC Belanda yang terjadi abad ke-18.Â
Perang Puputan Bayu yang berlangsung heroik ini menjadi cikal bakal berdirinya Kota Banyuwangi yang saat ini memasuki usia 244 tahun. Pada akhir acara, warga berebut gunungan hasil bumi sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah.Â
Â
Â