Liputan6.com, Jambi - Jalan Pancasila sebagai jalan utama di Kota Sungai Penuh, Jambi tergenang banjir akibat hujan deras yang berlangsung beberapa hari belakangan. Ketinggian air di jalan utama ini bertahan di angka 30 centimeter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (15/12/2015), sebanyak 7.000 rumah penduduk di 4 kecamatan juga ikut tergenang banjir, yaitu di Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Baru, Tanah Kampung, dan Pesisir Bukit.
Ketinggian genangan air di rumah warga juga bervariasi antara 20 centimeter hingga 1 meter. Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir mulai mengungsi, baik di tenda-tenda darurat maupun di kandang ternak peliharaan mereka.
Advertisement
Akibat banjir, jalan yang menghubungkan sejumlah desa juga terputus dan hanya bisa dilintasi dengan perahu. Pemerintah Kota Sungai Penuh belum mendistribusikan bantuan ke warga korban banjir, karena stok yang terbatas dan malah berharap dapat kiriman dari wilayah lain ataupun pihak swasta.
Sementara di Banyumas, Jawa Tengah, jalan longsor yang menghubungkan 3 kecamatan hari ini terancam makin rusak. Sebab, meski longsor, jalan di Desa Darma Keradenan, Kecamatan Ajibarang ini tetap dilintasi truk-truk besar yang membawa muatan berat.
Warga sekitar khawatir jika terus dilintasi, jalan ini akan benar-benar putus alias tak bisa dilewati. Meski polisi sudah memberlakukan larangan melintas bagi truk, di kawasan rawan longsor bermacam alasan diucapkan sopir untuk tetap bisa melintas. Sebab jalur alternatif lain berjarak cukup jauh karena harus melewati kawasan Kabupaten Brebes.
Curah hujan yang sangat tinggi juga mengakibatkan puluhan hektare lahan tambak dan tanaman padi di 2 kecamatan di Lamongan, Jawa Timur tergenang banjir. Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Plalangan.
Tanggul sungai di Desa Plosowahyu ini jebol sepanjang 10 meter, sehingga air masuk ke puluhan hektare lahan tambak dan tanaman padi di Kecamatan Lamongan dan Kecamatan Turi.
Kejadian ini adalah kedua kalinya. Bahkan tahun lalu, tanggul jebol sempat merendam rumah warga. Petani di desa ini kini khawatir dan berharap pemerintah Kabupaten Lamongan segera memperbaiki tanggul agar mereka tidak merugi.