Liputan6.com, Bali - Pascabentrok antar narapidana di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali yang menewaskan 4 orang dan belasan lainnya terluka, sedikitnya ada 50 personel polisi yang berjaga-jaga di area lapas.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (19/12/2015), penjagaan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrok susulan.
Baca Juga
Jumat 18 Desember 2015 siang, polisi dan sipir kembali menggelar razia dan menemukan senjata tajam juga senjata api jenis air soft gun yang disembunyikan di plafon sel.
Advertisement
Kepala Lapas (Kalapas) Kerobokan Sunarto yang baru menjabat 2 bulan mengaku heran dengan banyaknya senjata tajam di tiap blok dan sel napi, sehingga saat bentrokan senjata itu digunakan sebagai alat tawuran.
Kalapas Sunarto pun siap dicopot dari jabatannya atas peristiwa ini. "Saya selama ini, setiap hari Kamis kita sudah kerahkan teman-teman untuk mengadakan penyisiran, untuk merapikan kamar," tuturnya.
Meski Sunarto siap untuk dicopot dari jabatannya sebagai Kalapas, penyisiran terus dilakukan di dalam lapas untuk mencari semua benda berbahaya atau telepon seluler dan narkoba agar keributan tak terulang.