Liputan6.com, Jakarta - Wajah-wajah orang berangkat kerja dalam tempo satu kali 24 jam, setelah sebuah aksi biadab terjadi di perempatan Thamrin, Jakarta kembali pulih.
Kaki melangkah mantap. Wajah-wajah memandang lurus ke depan tanpa rasa takut. Aparat tentu tetap siaga. Bahkan suasana di depan Istana Negara biasa-biasa saja.
Karangan bunga terus mengalir ke perempatan Thamrin, Jakarta. Dan kawasan ini semakin padat. Semua orang ingin bergandeng tangan, mengecam, mengutuk aksi biadab dan yang paling penting melawan teror. Negeri ini menolak dan melawan terorisme.
Advertisement
Bak jurnalis, semua orang sibuk merekam peristiwa biadab di perempatan Thamrin, Jakarta dari berbagai angle.
Baca Juga
Tak ada rasa takut, adegan demi adegan orang-orang tak mau kehilangan momen, bahkan berbondong-bondong mendekati pos polisi yang belum steril. Dan giliran polisi mengambil alih situasi.
Siang menjelang sore. Rakyat terus berbondong-bondong menuju perempatan Jalan Thamrin, Jakarta. Bahkan sudah ada garis polisi tetap saja masyarakat berkerumun ingin melihat dan memotret dari dekat tempat peristiwa biadab itu terjadi.
Semua aparat kala peristiwa itu terjadi berusaha keras melumpuhkan teroris. Sementara masyarakat terus berdatangan ke perempatan Jalan Thamrin, Jakarta. Rakyat ingin mengatakan jangan takut, kita harus menang melawan terorisme.
Saksikan tayangan selengkapnya bagaimana masyarakat tetap tegak pascaserangan bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016 lalu, selengkapnya dalam dalam Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (17 /1/2016), di bawah ini.