Liputan6.com, Madinah - Masjid Qiblatain atau biasa disebut dengan Masjid Dua Kiblat jadi salah satu tempat bersejarah di Madinah, Arab Saudi. Masjid ini telah beberapa kali direnovasi dan yang terbesar terjadi pada tahun 1987 oleh Raja Fadh.
Namun seperti yang ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Senin (19/9/2016), perluasan dan renovasi masjid tetap tidak menghilangkan ciri khas Masjid Qiblatain.
Baca Juga
Cek Fakta: Tidak Benar Video Cristiano Ronaldo Nonton Langsung di Stadion Laga Arab Saudi Vs Timnas Indonesia
Terinspirasi Suporter Jepang, Fans Timnas Indonesia Bersihkan Sampah di GBK Usai Laga Lawan Arab Saudi
Top 3 Berita Bola: Shin Tae-yong Ungkap Strategi Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Arab Saudi
Masjid Qiblatain selalu ramai dikunjungi, khususnya pada saat musim haji. Umat muslim yang datang untuk berdoa juga berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk sebagian jemaah asal Indonesia.
Advertisement
Sejarah masjid ini tak lepas dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAWÂ di tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasul yang tengah salat zuhur mendapat wahyu untuk mengubah arah kiblat.
Bila sebelumnya arah kiblat menghadap ke arah Masjidil Aqsa di Yerusalem, namun sejak peristiwa itu, Nabi Muhammad salat menghadap ke Masjidil Haram di Mekah. Perubahan arah kiblat tersebut kemudian diikuti oleh umat muslim sampai saat ini.
Di Masjid Qiblatain juga masih ada ruang kubah lama yang menghadap ke Masjid Al Aqsa. Namun kini ruangan tersebut sudah ditutup. Sementara kubah lama memang sengaja dibiarkan dengan tujuan sebagai pengingat sejarah.