Sukses

VIDEO: Pengikut Dimas Kanjeng Tunggu Instruksi Marwah Daud

Sejak Dimas Kanjeng ditangkap, mereka hanya menunggu instruksi dari ketua yayasan Marwah Daud Ibrahim

Liputan6.com, Probolinggo - Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur masih bertahan di tenda-tenda padepokan meski pemerintah setempat meminta tenda itu harus dibongkar. 

Seperti ditayangkan Liptuan 6 Pagi SCTV, Jumat (7/10/2016), suasana di padepokan di Desa Gading Wethan, Kecamatan Gading, Probolinggo sudah terlihat sepi dari berbagai aktivitas. Sejumlah pengikutnya dari berbagai daerah juga masih bertahan di tenda-tenda. Mereka belum ada niat untuk meninggalkan padepokan. 

Terkait permintaan agar tenda-tenda di padepokan segera dibongkar, pengikut Dimas Kanjeng tidak langsung menanggapi. Sejak Dimas Kanjeng ditangkap, mereka hanya menunggu instruksi dari ketua yayasan Marwah Daud Ibrahim.

"Salah kami apa? Apa alasannya suruh membongkar? Di sini juga tanah hak milik pribadi bukan milik negara, jadi dengan alasan apa mereka nyuruh kami membongkar dan pulang dari sini. Sementara ini dari Bu Marwah 'kalau tidak ada surat yang ditanda tangani oleh saya yang dibawa oleh pemerintah di sini, ya jangan pulang, ikuti arahan saya'," ujar Indra Wijaya pengikut asal Bali.

Camat Gading Hariyanto membenarkan telah mengimbau pihak padepokan untuk membongkar tenda yang sudah kosong. Sebab, sejak Dimas Kanjeng ditangkap sebagian besar tenda sudah kosong karena ditinggal pengikutnya.

Saat ini ada 67 tenda yang berada di komplek padepokan Dimas Kanjeng. Sebelum Dimas Kanjeng ditangkap, satu tenda diisi sekitar 50 pengikut. Kini, sebagian besar tenda-tenda itu hanya diisi beberapa orang pengikut yang masih setia.

Sementara itu, kondisi yang sama juga terlihat di padepokan Dimas Kanjeng yang berada di Makassar. Tak ada aktivitas apapun di dalam padepokan yang berada di Jalan Bontobila. Sejak Dimas Kanjeng ditangkap, satu persatu pengikutnya menghilang sehingga padepokan pun tak ada yang mengurus.