Liputan6.com, Mataram - Kasus dugaan ritual seks yang melibatkan Gatot Brajamusti terus berlanjut. Sampel darah Gatot diambil untuk tes DNA, guna mengungkap kasus pemerkosaan terhadap para korbannya.Â
Gatot sendiri telah mengakui pernah melakukan hubungan intim dengan sejumlah muridnya di padepokan dengan berkedok pengobatan menggunakan aspat alias sabu.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (8/10/2016), Gatot Brajamusti sang guru spiritual dan mantan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) tak memberikan jawaban saat ditanya wartawan.
Advertisement
Namun pengakuan Gatot Brajamusti kepada penyidik terkait ritual seks yang dilakukan di padepokannya menjadi titik terang polisi mendalami kasus dugaan pelecehan seksual Gatot.
Kepastian tentang pengambilan sampel darah untuk dites DNA disampaikan ketua tim penyidik Renakta Polda Metro Jaya saat melakukan pemeriksaan terhadap Gatot dan istrinya yang dilakukan Kamis hingga Jumat pagi di Polda Nusa Tenggara Barat.
Tujuan tes DNA untuk mencocokan DNA anak salah seorang korban berinisial CT yang merupakan mantan murid Gatot yang menyatakan dirinya korban perkosaan sang guru spiritual.
Pihak penyidik memastikan para korban diperdaya oleh tersangka Gatot Brajamusti dengan dalih pengobatan menggunakan aspat yang tak lain adalah sabu.
Selain membidik pengakuan Gatot, pengakuan sang istri, Dewi Aminah tentang keterlibatannya dalam ritual seks yang diakui Gatot juga menjadi kunci penting berapa jumlah pasti korban yang telah teperdaya oleh mantan Ketua PARFI tersebut.
Dalam kasus pelecehan seksual dan perkosaan yang dilakukannya tersebut, tim penyidik telah menyiapkan 2 pasal sekaligus, pasal 284 dan 285 KUHP serta UU Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.