Liputan6.com, Jakarta - Penetapan Setya Novanto selaku Ketua Umum Partai Golkar menjadi Ketua DPR dibahas dalam pertemuan antara Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Partai di Bakrie Tower, kawasan Kuningan, Jakarta, Senin petang, 28 November 2016.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (29/11/2016), dalam pertemuan hampir tiga jam itu, keputusan diambil sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) partai.
Baca Juga
Selaku Ketua DPP Partai Golkar, Setya Novanto sendiri mengaku siap kembali menduduki posisi Ketua DPR yang pernah dijabatnya hingga 16 Desember tahun 2015.
Advertisement
Keputusan petinggi Partai Golkar ini langsung ditanggapi Ade Komarudin atau Akom dengan melepaskan jabatannya sebagai Ketua DPR.
Pernyataan mundur sebagai Ketua DPR disampaikan Akom dalam sebuah konferensi pers di Media Center DPR, Senin malam.
Didampingi tiga Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Taufik Kurniawan, dan Fachri Hamzah, Ade mengaku ikhlas melepaskan kursi Ketua DPR.
"Karenanya, saudara-saudara, kapanpun tentunya Tuhan dalam agama saya, Allah SWT akan memberikan amanah itu ataupun mengambil amanah itu setiap saat saya siap dan ikhlas," kata Ade.
Ade Komarudin belum setahun menjabat ketua lembaga tinggi negara. Dia menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri pada 16 Desember 2015 terkait kasus papa minta saham.