Liputan6.com, Chicago - Barack Obama menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Presiden Amerika Serikat di kampung halamannya, Chicago, pada 10 Januari 2017 waktu setempat.
Dalam pidatonya, Obama seolah hendak memberi semangat pada para pendukungnya dan Partai Demokrat yang terpukul karena kekalahan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden November lalu.
Suami dari Michelle Obama ini mendorong rakyat Amerika untuk tidak melulu berkeluh kesah dan berbuat lebih banyak dalam demokrasi.
Advertisement
"Demokrasi kita butuh kalian. Bukan hanya ketika ada pemilu, bukan saja ketika kepentinganmu sendiri jadi taruhan. Namun sepanjang waktu. Jika kalian lelah berdebat dengan orang asing di internet, cobalah berhadapan dengan mereka di kehidupan nyata. Jika ada yang perlu dibetulkan, bergegaslah dan lakukan sesuatu," kata Obama, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (11/1/2017).
Obama juga menyatakan bahwa dirinya mendapat kehormatan telah menjadi pelayan rakyat.
"Rekan-rekan sebangsa, adalah kehormatan bagi saya untuk melayani kalian. Saya tak akan berhenti, bahkan saya akan terus bersama kalian sebagai warga negara seumur hidup saya."
Usai pidato perpisahannya di Chicago, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Michelle Obama kembali ke Washington DC, pada Rabu pagi waktu setempat. Mereka mendarat di pangkalan militer Andrews di Maryland.
Penerbangan ini kemungkinan besar merupakan penerbangan terakhir mereka menggunakan Pesawat Kepresidenan Air For One. Selama menjadi Presiden, Obama telah terbang dengan Air Force One sebanyak 445 kali.
Obama adalah Presiden berkulit hitam pertama Amerika Serikat yang menjabat selama dua periode. Yaitu dari 2009-2013 dan 2013-2017.
Pada 20 Januari mendatang, Presiden terpilih Donald Trump dari Partai Republik akan dilantik untuk menggantikan Obama sebagai Presiden.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.